Pernikahan adalah momen berharga dalam hidup. Dan untuk hari yang sangat istimewa ini, banyak pasangan menginginkan segala hal yang terbaik, termasuk dalam memilih gaun pengantin. 

Gaun pengantin ala Bali bisa jadi pilihan yang unik karena dapat merepresentasikan pulau Bali. Cocok banget untuk Anda yang ingin tampil dengan budaya Indonesia. 

Yuk, kita lihat lebih dekat tentang apa yang membuat gaun pengantin Bali itu spesial dan cara memilih yang tepat untuk hari bahagia Anda.

Mengapa gaun pengantin tradisional Bali unik

Gaun pengantin Bali tidak hanya merepresentasikan keindahan estetika, tapi juga nilai-nilai cultural yang mendalam. Kombinasi warna, motif, dan aksesorisnya bersifat simbolis, menciptakan tampilan yang tidak hanya cantik secara visual, namun juga kaya akan filosofi. 

Meskipun secara pengertian harafiah kata “Gaun” sendiri menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah baju model Eropa. Akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman, di Bali sendiri berkembanglah gaun-gaun dengan perpaduan budaya lokal.

Misalnya, perpaduan warna pada gaun dan aksesoris sering menggunakan emas atau warna alami lain yang menggambarkan kemakmuran dan kebahagiaan. Motif Batik Bali atau motif songket dengan desain khusus, sering terlihat pada gaun pengantin Bali, menambah kesan eksotis dan elegan.

Tipe-tipe baju pengantin Bali yang umum

Busana Adat Bali Payas Agung

Pakaian adat Payas Agung dari Bali dikenal karena keindahan serta kemewahannya. Asal usulnya dari Buleleng selama masa pemerintahan Kerajaan Badung. Secara tradisional hanya dikenakan oleh anggota keluarga kerajaan untuk acara penting seperti pernikahan, mesangih (ritual pemotongan gigi), munggah deha (upacara masuk dewasa), pitra yadnya (upacara kematian), serta berbagai upacara adat lainnya.

Di zaman modern ini, Payas Agung telah menjadi pilihan utama untuk baju pengantin di Bali. Warna-warni yang cerah dalam busana ini mencerminkan suasana hati yang penuh sukacita dan kebahagiaan. Walaupun tiap wilayah di Bali mungkin memiliki nuansa unik dalam Payas Agung mereka. Setiap variasi tetap mengikuti aturan dan standar yang berlaku di dalam budaya Bali.

Busana Adat Bali Payas Madya

Pakaian tradisional Bali yang bernama Payas Madya biasanya dikenakan saat acara keagamaan atau saat berdoa di tempat suci. Kostum ini terinspirasi oleh simbol Swastika yang merepresentasikan berbagai aspek spiritual.

Pakaian Payas Madya yang dikenakan pria Bali umumnya terdiri dari beberapa bagian:

Udeng adalah sejenis penutup kepala tradisional yang dibuat dari kain yang dililitkan di kepala dengan cara manual. Metode pengikatannya yang dari sisi kanan ke kiri menjadi simbol sisi positif dan negatif yang bertemu di tengah. Kemudian, diikat menjadi sebuah simpul yang mewakili netralitas yang menggambarkan konsep kontrol diri. Kemudian, kemeja berwarna putih mencerminkan kesucian, sering dipakai saat ibadah atau mendatangi pura. Ada pula kemeja hitam yang dikenakan dalam masa berkabung. Khususnya dalam upacara ngaben, upacara pembakaran jenazah dalam tradisi Hindu di Bali.

Kamben adalah sepotong kain panjang yang menutupi bagian dari pinggang hingga sedikit di atas pergelangan kaki. Kamben dililit dari kiri ke kanan, mencerminkan tanggung jawab laki-laki dalam memegang dharma atau kebenaran. Panjang kamben juga menyiratkan harapan bagi laki-laki untuk berjalan lebih jauh karena adanya tanggung jawab yang dipikul. Ujung kain yang menyentuh tanah menjadi simbol penghormatan pada Ibu Pertiwi (Bumi).

Untuk wanita, kamben dililitkan dari kanan ke kiri yang menandakan peran pelengkap dan penyeimbang bagi perempuan dalam mempertahankan dharma para pria. Bulang atau stagen, dipakai setelah mengenakan kamben namun sebelum kebaya, melambangkan rahim. Selendang diikatkan di pinggang sebagai simbol tubuh yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu Manusa Angga dan Butha Angga.

Model rambut berbeda antara perempuan yang belum menikah dengan yang sudah menikah. Perempuan yang belum menikah mengatur rambutnya dalam gaya pusung bonjer, yaitu setengah terikat dan setengah terurai di bagian depan. Sedangkan perempuan yang telah menikah mengikat rambutnya dalam gaya sulinggih, terikat sepenuhnya seperti bentuk kupu-kupu, dihiasi dengan bunga cempaka kuning, cempaka putih, dan sandat.

Busana Adat Bali Payas Alit

Payas Alit, juga dikenal sebagai Payas Nista, tergolong dalam kategori busana dengan tingkat yang paling rendah jika dibandingkan dengan dua jenis payas lainnya. Istilah “alit” berarti kecil, mencerminkan posisi rendah dari busana ini dalam hierarki pakaian tradisional.

Busana ini umumnya digunakan sehari-hari untuk aktivitas ngayah atau gotong royong serta doa harian di rumah. Pada masa lalu, Payas Alit sering dipakai oleh masyarakat umum, umumnya oleh mereka yang berprofesi sebagai petani atau nelayan. Meskipun desainnya simpel, pakaian ini masih memberikan kesan elegan pada pemakainya.

Panduan memilih gaun yang cocok berdasarkan venue dan tema pernikahan

Pertama, pahami terlebih dahulu kebutuhan Anda, apakah Anda melangsungkan pernikahan secara indoor atau outdoor. Pemilihan venue ini sangat penting karena akan mempengaruhi jenis baju pengantin Bali dan riasan kepala yang akan Anda gunakan. Jika pernikahan Anda dilaksanakan di dalam ruangan, seperti ballroom atau gedung serbaguna, Anda mungkin ingin mempertimbangkan baju pengantin Bali yang lebih mewah dan formal. Riasan kepala seperti paes atau sanggul padmi bisa menjadi pilihan yang elegan dan serasi dengan suasana indoor yang kontemporer atau klasik.

Di sisi lain, jika Anda memilih untuk menyelenggarakan pernikahan di luar ruangan, seperti di pantai atau taman, pilihan baju dan aksesori harus lebih fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan kondisi alam. Anda bisa memilih baju pengantin Bali yang lebih ringan dan tidak terlalu berlapis, yang memungkinkan pergerakan lebih leluasa dan nyaman di bawah terik matahari atau angin pantai. Untuk riasan kepala, pilih yang tidak terlalu berat dan mudah terlepas,  misalnya, menggunakan bunga segar atau aksesori kepala yang lebih sederhana bisa menjadi pilihan yang tepat. 

Pentingnya memilih gaun yang sesuai tradisi Bali

Pentingnya memilih riasan yang sesuai dengan tradisi Bali tidak bisa diabaikan, terutama jika Anda ingin mewujudkan pernikahan dengan riasan full Bali yang otentik. Memilih penata rias yang merupakan orang yang paham dengan tradisi Bali menjadi langkah yang sangat bijaksana dalam hal ini. Keahlian dan pengalaman mereka dalam memahami nuansa kebudayaan Bali, termasuk dalam penentuan baju pengantin yang sesuai, akan sangat berharga. Mereka bukan hanya memiliki pengetahuan mendalam tentang berbagai jenis gaun dan aksesori yang diperlukan sesuai dengan tradisi, tetapi juga bisa memberikan rekomendasi yang tepat yang akan menyatu dengan bentuk tubuh serta sesuai dengan venue pernikahan Anda. Selain itu, penata rias yang profesional juga memiliki keterampilan untuk menyesuaikan riasan wajah yang sempurna dengan gaun pengantin Bali, menghasilkan tampilan yang serasi dan memukau. 

Itu tadi adalah beberapa inspirasi untuk gaun pengantin Bali yang bisa dijadikan referensi dalam merencanakan hari istimewa Anda. Untuk lebih banyak ide dan inspirasi seputar pernikahan di Bali, jangan ragu untuk menjelajahi sumber-sumber lainnya seperti Bali Wedding. 

Jika Anda membutuhkan bantuan atau ingin mengetahui lebih banyak informasi tentang rencana pernikahan Anda di pulau dewata, silakan hubungi tim kami.